Kata-kata Mutiara pemberi semangat bagi para penuntut ilmu

  • “Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat”. (Q.S Al-Mujadilah: 11)
  • “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah para ulama (orang-orang yang berilmu)”. (Q.S Fathir: 28)
  • “Seorang yang mempunyai ilmu dari Kitab berkata, ‘Aku akan membawakan singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip’. Maka ketika dia (Sulaiman) melihat singgasana itu muncul di hadapannya, dia pun berkata, ‘Ini termasuk karunia Tuhanku untuk mengujiku, apakah aku bersyukur ataukah mengingkari (nikmat-Nya). Barangsiapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia’. (Q.S An-Naml: 40)
  • “Maka Mahatinggi Allah, sebenar-benarnya Raja. Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Al-Qur’an sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, ‘Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku’. (Q.S Thaha: 114)
  • “Bantinglah otak untuk mencari ilmu sebanyak-banyaknya guna mencari rahasia besar yang terkandung di dalam benda besar bernama dunia ini, tetapi pasanglah pelita dalam hati sanubari, yaitu pelita kehidupan jiwa”. – Al-Ghazali
  • “Ilmu adalah kehidupan bagi pikiran”. – Abu Bakar
  • “Jika seorang mencari ilmu, maka itu akan tampak di wajah, tangan, dan lidahnya serta dalam kerendahan hatinya kepada Allah”. – Hasan al-Bashri
  • “Ilmu adalah yang memberikan manfaat, bukan yang sekadar hanya dihafal”. – Imam Syafi’i
  • “Sebagian orang tetap miskin ilmu karena kemampuan buruk mereka untuk tetap diam”. – Ibnu Qayyim
  • “Tahapan pertama dalam mencari ilmu adalah mendengarkan, kemudian diam dan menyimak dengan penuh perhatian, lalu menjaganya, lalu mengamalkannya dan kemudian menyebarkannya”. – Sufyan bin Uyainah
  • “Aku belajar adab (budi pekerti) selama 30 tahun dan aku mempelajari ilmu selama 20 tahun. Orang-orang saleh terdahulu akan belajar adab terlebih dahulu, baru kemudian mencari ilmu”. – Abdullah bin Mubarak
  • “Barangsiapa belum pernah merasakan pahitnya menuntut ilmu walau sesaat, ia akan menelan hinanya kebodohan sepanjang hidupnya”. – Imam Syafi’i
  • “Engkau tak dapat meraih ilmu kecuali dengan enam hal yaitu; cerdas, selalu ingin tahu, tabah, punya bekal dalam menuntut ilmu, bimbingan dari guru, dan dalam waktu yang lama”. – Ali bin Abi Thalib
  • “Esensi dari ilmu adalah untuk mengetahui apa itu ibadah dan ketaatan”. – Imam Ghazali
  • “Ilmu yang sejati, seperti barang berharga lainnya, tidak bisa diperoleh dengan mudah. Ia harus diusahakan, dipelajari, dipikirkan, dan lebih dari itu, harus selalu disertai doa”.
  • “Barangsiapa belajar sesuatu semata-mata karena Allah, mencari ilmu yang ada bersama-Nya, maka dia akan menang. Dan barangsiapa yang belajar sesuatu karena selain Allah, maka dia tidak akan mencapai tujuannya, juga pengetahuan yang diperolehnya tidak akan membawanya lebih dekat kepada Allah”. – Hasan al-Basri
  • “Siapapun yang berjuang mencari ilmu karena Allah akan dijaga setiap langkah perjalanannya sampai ia kembali”.
  • “Ilmu membuat seseorang rendah hati, sementara kesombongan menjadikan seseorang bodoh”. – Boona Mohammed
  • “Belajar adalah sikap berani menantang segala ketidakmungkinan bahwa ilmu yang tak dikuasai akan menjelma di dalam diri manusia menjadi sebuah ketakutan, belajar dengan keras hanya bisa dilakukan oleh sesorang yang bukan penakut”.
  • “Supaya iman kita meningkat, kita seharusnya juga meningkatkan pengetahuan ilmu agama kita. Makin kamu mengenal Allah, makin kamu cinta dan bertakwa kepada-Nya”.
  • “Ilmu itu ada dua macam: apa yang diserap dan yang didengar. Dan yang didengar tidak akan memberikan manfaat jika tidak diserap”. – Ali bin Abi Thalib
  • “Pendidikan mampu melahirkan orang-orang optimistis karena sebutir optimisme lebih berharga daripada sekarung bakat terpendam”.
  • “Ketahuilah bahwa kualitas seseorang bukan dilihat dari seberapa tinggi pendidikannya, melainkan seberapa rendah ia menempatkan dirinya di hadapan Allah”.
  • “Ilmu lebih utama daripada harta. Sebab ilmu warisan para Nabi adapun harta adalah warisan Qorun, Firaun, dan lainnya. Ilmu lebih utama dari harta karena ilmu itu menjaga kamu, kalau harta kamulah yang menjaganya”.